Sudah sewajarnya para pengusaha memanfaatkan perkembangan teknologi untuk mengembangkan bisnis mereka. Salah satunya, perkembangan teknologi dimanfaatkan untuk strategi, usaha, atau kiat pemasaran bisnis. Di tahun-tahun terakhir ini, sudah banyak bisnis yang memanfaatkan Digital Marketing dalam kiat pemasarannya. Namun, tentu sebelum mengaplikasikannya, Anda sebagai pebisnis perlu memahami istilah-istilah yang terdapat di dalam Digital Marketing.
Sudahkah Anda mempertimbangkan untuk memanfaatkan fitur kecerdasan buatan Artificial Intelligence (AI) dalam kampanye pemasaran Anda? Apakah Anda menggunakan relevansi kata kunci untuk meningkatkan hasil Search Engine Optimization (SEO) Anda? Tahukah Anda akan fungsi dari fitur Lookalike Audience pada platform periklanan Facebook? Apakah Anda mengoptimalkan peringkat AdWords Anda dengan meningkatkan Quality Score Anda?
Istilah-istilah tersebut adalah istilah-istilah yang tidak asing dalam dunia Digital Marketing di abad ini. Lebih detailnya, berikut lima istilah yang biasa didengar dalam dunia Digital Marketing yang perlu Anda ketahui!
AI merupakan salah satu istilah Digital Marketing yang mulai populer dari sekitar tahun 2017. Namun, teknologi AI sendiri semakin berkembang dan lebih mudah digunakan oleh pengguna khususnya dalam praktik pemasaran. Lebih jelasnya, AI adalah bidang ilmu komputer yang menekankan penciptaan mesin cerdas yang bekerja dan bereaksi seperti manusia. Dengan AI, aktivitas seperti respon pengenalan suara, perencanaan, dan penyelesaian masalah terkait bisnis dan pemasaran sekarang bisa dilakukan secara otomatis.
Namun, apa arti AI bagi Digital Marketing? Banyak orang yang menduga bahwa para pemasar yang mulai menggunakan AI akan mendapatkan manfaat yang sangat besar. Dan pada kenyataannya, AI benar-benar berfungsi secara efektif untuk meningkatkan performa pemasaran bisnis.
AI dapat memberikan hasil dari ketiga tahapan pengalaman konsumen:
Istilah ini berfungsi memberikan konten yang tepat pada saat yang tepat berdasarkan preferensi klien atau pelanggan potensial. Dengan menggunakan pertimbangan target perilaku pelanggan dan membangkitkan kesadaran brand (Brand Awareness), Pemasaran Kontekstual memberikan hasil yang lebih efektif bagi para pemasar bisnis. Ini meningkatkan keakuratan target iklan Anda berdasarkan informasi dari publik seperti hasil pencarian terbaru dan riwayat web yang biasa diakses melalui mesin pencari seperti Google dan lainnya. Tujuannya jelas untuk menawarkan produk dan jasa bisnis Anda kepada target pelanggan. Pemasaran Kontekstual menawarkan beberapa manfaat bagi pemasar, yaitu:
BPA adalah ukuran biaya untuk memperoleh pelanggan yang mengklik tautan dan melakukan aktivitas pembelian di web bisnis Anda. Atau dengan kata lain, BPA adalah pengembalian dari investasi pemasaran, khususnya, total pengeluaran untuk Digital Marketing atas total konversi front-end. Berikut adalah pengertian khusus dari BPA:
Fitur Lookalike Audience di platform Facebook adalah opsi penargetan pelanggan lanjutan dalam hal layanan periklanan yang melebihi kemampuan dasar penargetan berdasarkan minat, perilaku, dan data demografis. Lookalike Audience memberikan kemampuan untuk menemukan orang-orang baru berdasarkan kemiripan mereka dengan pelanggan tetap Anda dengan menggunakan sampel persentase orang-orang di negara atau daerah lokal bisnis. Fitur Lookalike Audience adalah:
Quality Score adalah peringkat dari Google AdWords yang menyediakan ringkasan data relevansi dan kualitas kata kunci (keywords) yang digunakan dalam kampanye Pay Per Cliks (PPC). Sebagian besar Quality Score ditentukan oleh Click-Through Rates (CTR) yang diharapkan, relevansi Ad Copy, kualitas dan relevansi Landing Page, dan faktor-faktor lainnya. Memahami Quality Score bisnis Anda penting, karena:
Berikut lima istilah Digital Marketing umum yang perlu Anda ketahui dan pahami. Tujuan utamanya jelas untuk bisa menurunkan BPA dan meningkatkan konversi yang berujung peningkatan pendapatan bisnis. Namun berbicara mengenai pendapatan, maka Anda harus melaporkannya secara formal melalui Laporan Keuangan atau lebih tepatnya Laporan Laba Rugi. Anda membutuhkan alat yang bisa mencatat transaksi-transaksi bisnis Anda dan mengolahnya menjadi Laporan Keuangan yang berguna untuk salah satunya sebagai alat evaluasi bisnis.
Sumber: jurnal.id
Tinggalkan Cara Manual Mengelola Keuangan! Ini Alasannya Sebelum berkembangnya teknologi internet, proses pencatatan keuangan dilakukan dengan cara manual yaitu dengan melakukan rekapitulasi penjualan dengan menghitung seluruh bon dan kuitansi yang tercatat kemudian membandingkan uang yang diterima serta melakukan pengecekan sisa... Selengkapnya
Dunia teknologi terus berkembang pesat, khususnya di dunia bisnis dan kewirausahaan. Anda sebagai seorang pengusaha tentu harus tetap update akan software atau tools yang bisa membantu performa bisnis untuk meraih kesuksesan. Sejak maraknya penggunaan Internet pertama kali di tahun 90-an, semakin banyak pula vendor software untuk bisnis yang mengembangkan aplikasi untuk... Selengkapnya
BASIC Rp 299 ribu/ 3 User HARGA PER BULAN Pilihan Berlangganan 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 Bulan Coba Gratis ESSENTIAL Rp 479 ribu/ 3 User HARGA PER BULAN Pilihan Berlangganan 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 Bulan Coba Gratis PROFESSIONAL Rp 579 ribu/... Selengkapnya
Belum ada Komentar untuk 5 Istilah Umum di Dunia Digital Marketing yang Perlu Anda Pahami